porosdepan.com – Makassar, Keluarga dan kerabat M Tawing yang dituduh menabrak pengendara motor di Jl. Kerung-kerung pada Jumat (21/7/2023) lalu bakal melaporkan sejumlah oknum ke pihak kepolisian.
Hal tersebut karena diduga ada sejumlah oknum yang dengan sadar menyebar fitnah. Mereka yang dimaksud adalah Zulfikar S. Dharma dkk.
Zulfikar Dharma dkk akan dilaporkan karena menyebut Tawing dan kawan-kawan sengaja melakukan skenario untuk mengaburkan fakta sebenarnya terkait status lakalantas. Tawing juga dituding melaporkan kasus ini sebagai kecelakaan tunggal.
Sejumlah lembaga dan organisasi masyarakat (ormas), aliansi masyarakat serta lembaga tempat M Tawing berada dalam struktur organisasi akan melakukan upaya hukum terhadap pihak-pihak yang menebar fitnah dan memvonis bersalah.
Sri Syahril, salah satu kerabat M Tawing menyebut fitnah yang disebar oleh Zulfikar dkk dan dikutip oleh media salah satunya menyebut Tawing dan kawan-kawan seolah-olah dengan sengaja memunculkan skenario bahwa adiknya tidak pakai helm, balap-balapan kemudian jatuh sendiri.
“Termasuk adanya kata ‘BIADAB’ yang dinarasikan dalam rilis tersebut. Ini ungkapan yang terlalu berlebihan dan emosional yang dengan sengaja memprovokasi masyarakat seolah-olah orang yang dituduh tidak tahu adat dan sopan santun. Narasi ini kemudian dikutip oleh media tanpa konfirmasi,” ucap Sri Syahril.
“Oleh karena itu, kami segera akan melaporkan oknum-oknum yang menebar fitnah kepada keluarga kami. Kami berharap polisi bisa menangkap oknum yang menyebar fitnah lewat rilis yang di posting di media sosial dengan narasi-narasi yang sangat tidak pantas dan berbau provokatif,” tambah salah satu wartawan senior di kota Makassar, ini.
Ketua salah satu organisasi wartawan ini menegaskan, setelah pihaknya melaporkan oknum penebar fitnah, Sri dan koleganya memberi waktu 1×24 jam kepada aparat kepolisian untuk menangkap pelaku yang diduga melanggar UU ITE.
“Kami harap setelah kami melapor pelaku bisa diamankan dan ditangkap dalam tempo 1 x 24 jam. Jika tidak, kami yang akan mencari dan mengamankan mereka untuk diserahkan ke polisi,” tegasnya.
Selain itu pria yang sudah 34 tahun menggeluti profesi wartawan ini menyebut dalam rilis yang dikirim ke sejumlah media, oknum tersebut membawa-bawa nama organisasi, lembaga dan partai. “Rilis yang tidak jelas kebenaranya ini kemudian menjadi sumber dan menjadi bahan pemberitaan. Apa urgensinya organisasi, lembaga dan partai dibawa-bawa dalam persoalan ini,” tukas Sri.
Sri yang pernah belasan tahun menjadi wartawan hukum dan kriminal itu yakin polisi akan bersikap profesional menangani kasus tersebut. “Saya yakin polisi bisa bekerja secara profesional tanpa terpengaruh oleh pemberitaan yang tidak benar. Salah satunya desakan salah satu oknum yang mengatasnamakan diri sebuah ormas yang kemudian dikutip oleh dua media,” tuturnya.
Tawing Bantah Fitnah Zulfikar
Pernyataan Zulfikar ini dibantah oleh Tawing. “Saya tidak pernah ngomong seperti itu. Coba tunjukkan faktanya. Kapan, dimana dan kepada siapa saya mengatakan hal seperti itu. Itu fitnah keji yang sangat tidak mendasar,” ucap Tawing.
Yang pasti, lanjut Tawing. Ia dengan penuh rasa kemanusiaan menolong dan mengantar korban ke Rumah Sakit (RS) Pelamonia bersama sejumlah warga.
Terkait adanya tudingan bahwa Tawing yang melaporkan kecelakaan tersebut adalah kecelakaan tunggal, dengan tegas dibantah. “Saya juga membantah kalau saya yang melaporkan masalah kecelakaan tunggal. Itu fitnah keji. Saya tidak pernah melapor kalau itu kecelakaan tunggal. Saya justru menolong membawa korban ke RS Pelamonia,” pekik Tawing.
Meski begitu terkait masalah yang dihadapinya, Tawing menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Ia yakin Satlantas Polrestabes Makassar akan bekerja secara profesional dengan tidak terpengaruh desakan oknum melalui pemberitaan yang tidak berimbang dan tendensius.